Penanaman bibit Kelor memiliki perlakuan berbeda sesuai dengan tujuan produksi hasil panennya, yaitu produksi daun atau produksi polong dan bijinya.
1. Produksi daun
Penanaman dengan tujuan memproduksi daun dapat dilakukan secara intensif, semi intensif dan agroforestry.
Produksi intensif

Semi-intensif produksi
Jarak tanam dibuat renggang, antara 50 cm sampai 1 m. Pola ini lebih cocok untuk petani skala kecil, memberikan hasil yang cukup baik namun dengan pemeliharaan yang minimal.
agroforestry

Meskipun dapat ditanam dengan pola tumpangsari, namun sebaiknya tidak dengan tanaman yang :
- membutuhkan banyak nitrogen, seperti jagung atau singkong;
- memerlukan perawatan kimia;
- pada saat pertumbuhan awal tanaman, dapat saling menutupi sehingga tanaman tidak optimal menerima sinar matahari (millet, sorgum).
Tumpangsari yang baik untuk Kelor adalah tanaman yang dapat menyuburkan tanah, seperti tanaman polong-polongan (kacang tanah, kedelai atau kacang-kacangan).
2. Produksi benih
Jarak tanam harus lebih luas untuk produksi polong atau biji, setidaknya memiliki jarak 2,5 m antar pohon. Menggunakan pola tanam segitiga sama sisi, 3 x 3 x meter, akan mengoptimalkan kepadatan populasi tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar